Kekuatan sebuah pendidikan melebih kekuatan dari finansial

Senin, 12 Mei 2008

PENDIRIAN MTsN di Lasi Kec. Canduang

Rasionalisasi

Mencermati animo masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, terutama terhadap pendidikan yang berbasis agama Islam. Dari pantauan di lapangan melihat anak-anak di Nagari Lasi, Canduang dan Bukik Batabuah yang berminat melanjutkan pendidikan tingkat SLTP ke Madrasah Tsanawiyah sangat banyak, maka dengan kenyataan seperti itu maka masyarakat Lasi khususnya dan Kecamatan Canduang umumnya berminat sekali untuk mendirikan madrasah tsanawiyah ini.

Dengan banyaknya anak-anak dari Kecamatan Canduang yang memilih sekolah di Madrasah Tsanawiyah, pada umumnya mereka memilih pergi ke Kota Bukittinggi untuk melanjutkan, yang tentunya akan membutuhkan biaya dan ongkos yang tidak sedikit. Kalau kita perhatikan pada umumnya mereka terlahir dari golongan ekonomi lemah dan tidak mampu. Dengan tingginya ongkos dan biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua di Nagari ini, mungkin dengan berdirinya sebuah Madrasah Tsanawiyah Negeri di Lasi sedikitnya akan tertanggulangi juga masalah kesulitan biaya para orang tua. Bahkan jujur saja dengan keadaan ini bagi orang tua yang punya anak banyak bisa mengakibatkan anak-anak mereka terpaksa putus sekolah.

Dari kenyataan seperti yang diuraikan di atas maka para tokoh masyarakat telah mengadakan pertemuan. Dari hasil pertemuan para tokoh masyarakat dan tokoh pendidik yang ada di kenagarian Lasi, Canduang dan Bukik Batabuah, yang juga dihadiri oleh Camat Kecamatan Canduang serta Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang, pertemuan diadakan pada Hari Sabtu 10 Mei 2008 bertempat di SDN 06 Lasi Mudo. Dari hasil pertemuan tersebut sepakat untuk mengusahakan berdirinya sebuah madrasah tsanawiyah di Nagari Lasi, dan untuk sementara menjadi bagian atau Filial dari MTsN IV Angkek Canduang yang berada di Nagari Canduang.

Keinginan masyarakat yang sangat kuat untuk mengusahakan berdirinya sebuah Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan ini juga disambut baik oleh Camat Kecamatan Canduang, Kepala Kantor Urusan Agama, dan Kepala UPT Dikbudora Kecamatan Canduang. Berdasarkan keadaan dan kondisi yang sudah kondusif ini maka sudah selayaknya berdiri sebuah Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kenagarian Lasi.

Tujuan

Melihat kenyataan serta perkembangan generasi muda saat ini yang cenderung menerima informasi tanpa filter /saringan yang kadang-kadang salah kaprah menerima informasi dan mencernanya. Dan yang lebih fatal lagi kalau informasi dan perkembangan itu sangat negatif sekali, karena kalau generasi penerus sudah terlebih dahulu menjadi rusak alamat hancurlah masa depan masyarakat Nagari dan bahkan Negara ini, seperti meningkatnya pemakaian Narkoba, Miras, Pergaulan Bebas, serta informasi-informasi lainnya baik itu melalui internet, media televisi, serta media elektronik lainnya. Melihat kenyataan di atas maka pendirian Madrrasah Tsanawiyah ini bertujuan:

1. Mempersiapkan generasi muda penerus bangsa yang bermartabat, bermoral serta beraqidah

2. Menanamkan nilai-nilai keagamaan terhadap generasi penerus.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang beragama

4. Mewujudkan visi Kabupaten Agam yaitunya “Agam Mandiri Berprestasi yang Madani

5. Mewujudkan falsafah adat Minang Kabau yaitunya “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”.

Jumat, 02 Mei 2008

Menanam Padi Sebatang

Lasi adalah sebuah Nagari di Prop. Sumbar yang terletak di daerah lereng gunung Merapi tepatnya di kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Daerah Lasi sangat cocok untuk daerah pertanian karena disamping lahannya subur juga hawanya sangat mendukung untuk pertanian. Kemudian kehidupan para leluhur orang Lasi dari dahulu umumnya dengan pertanian. Kemajuan teknologi pertanian membuat orang Lasi memutar otak dan berpikir serta berbuat lebih teliti lagi.

Dengan sistem pertanian modern sekarang ini masyarakat Lasi telah memulai mencoba mengembangkan teknik dan cara bercocok tanam kearah yang lebih baik, kegiatan ini sudah dilakukan sejak dahulu, namun para petani belum menemukan teknik penghematan dan cara jitu untuk meningkatkan pola tanam dan hasil maksimal. berbagai metode dan penyuluhan petani telah dilakukan di Kenagarian Lasi ini oleh petugas dibidang pertanian.

Sekarang telah diuji cobakan "Bertanam Padi Sebatang". Kegiatan ini sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu. Dan pola tanam seperti ini pada hari telah mulai panen. Cara bertanam pada sebatang ini akan diuraikan sebagai berikut:

1. Seleksi Bibit
Untuk mendapatkan kualitas dan hasil panen yang baik, bibit yang dipilih harus bibit yang baik dan bagus. Langkah penyelksian dan pengolahan bibit ini adalah sebagai berikut:
a. Umur padi calon bibit di ambil yang betul-betul sudah matang dan tua
b. Masukkan air kedalam bejana seleksi dan tambahkan garam secukupnya.
c. Masukkan telur bebek kedalam air garam tadi. tunggu sampai telur bebek udah merapung.
d. Kemudian baru masukkan bibit yang sudah diseleksi tadi kedalam air garam tersebut.
e. beberapa diantara bibit tadi ada yang merapung, kemudian yang merapung itu tidak dipakai (dibuang).
f. Bibit yang tenggelam saja yang diambil.

2. Menyemai Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu menentukan media tanam biit atau persemaian bibit. Untuk persemaian bibit perlu diperhatikan beberpa hal antara lain :
a. Tanah yang diambil untuk menyemai bibit harus tanah yang lebih baik dan bagus
b. Untuk media semai bisa kita pakai baki, bejana yang luas dan datar, atau dibuatkan dari papan yang dialas dengan palstik.
c. Campur tanah yang sudah dipilih dengan pupuk kompos atau pukpuk kandang
d. Ratakan tanah di media semai kira-kira ketebalan 2 cm
e. Taburkan bibit yang sudah diseleksi dimedia semai
f. Jaga kelembaban semaian benih.
g. Tunggu sampai benih berumur 10 hari.

3. Pengolahan lahan tanam (sawah)
Sementara kita menunggu bibit sampai berumur 10 hari lahan tempat tanam sudah harus dibereskan atau digarap sedemikian rupa sehingga nanti setelah benih siap tanam tidak terjadi kendala. Untuk pengolahan lahan tersebut sebagai berikut:
a. Sawah yang sudah selesai dipanen jerami atau daun padi bekas panen hendaknya jangan dibakar atau dibuang biarkan lapuk di sawah (lahan) karena ini isa dijadikan kompos.
b. Lahan sudah dibajak diratakan dan dipetak-petak agar kita lebih mudah mengontrol airnya.
c. Lahan diratakan dan usahakan air sawah itu hanya berada di petak artinya air lahan pecak-pecak (lacok-lacok=minang)
d. Garislah lahan dengan ukuran jarak garis 35 cm.
e. Dua hari sebelum tanam lahan di taburi pupuk sebaiknya pupuk yang dipakai adalah pupuk organik.

4. Cara Tanam
Setelah lahan siap tanam, maka bibit yang sudah berumur 10 hari siap di pindahkan ke lahan tanam. Untuk menanam padi caranya sebagai berikut:
a. Untuk bibit yang disemai dalam baki bisa baki langsung diangkat ke lahan siap tanam atau benih diangkat kelahan tanam dengan dicabut dahulu dari media semai (khusus untuk yang dicabut hati-hati jangan sampai padi yang menempel pada benih terlepas)
b. Tanam benih dilahan dengan jarak tanam 35 cm
c. Menanam benih jangan sampai dibenam seperti menanam benih ala konvensional.
d. Ambil benih yang padinya masih menempel dan cukup di letakkan diatas tanah dengan sedikit menggesekkan benih ketanah dan kemudian ditutup dengan tanah setujuk jari.
e. Jaga media tanam jangan samapi digenang air.

5. Perawatan
Untuk mendapatkan hasil penen yang maksimal harus dilakukan perawatan yang intensif. Dan perawatan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan perawatan tanam padi yang sudah kita warisi dari nenek moyang terdahulu. Beberapa langakh perawatan yang perlu dilakukan:
a. Setelah padi berumur 10 hari setelah tanam semprot lah dengan pupuk organik (untuk pupuk organik diserahkan kepada kita masing-masing.)
b. Umur 25 hari semprot lagi (pada usia ini padi sudah bisa diberi air yang agak banyak)
c. Umur 40 hari ulangi lagi penyemprotan
d. Umur 60 hari kembali lagi disemprot
e. (atau berilah pupuk seperti biasa kita bertanam padi disini dianjurkan pakai pupuk organik)
f. Pertumbuhan padi yang baik dan bagus adalah untuk satu rumpun menghasilkan 45 sampai dengan 60 batang padi
g. Biasanya padi bisa menghasilkan anak sampai 100 batang, tetapi ukuran itu tidak menghasilkan panen yang maksimal karena akan berpengaruh kepada buah yang dihasilkan.
f. Setelah usia 2 bualan genangilah air sawah agar pertumbuhan anak padi tidak bertambah.


Untuk cara penanaman padi sebatang ini pembaca boleh datang ke Kenagarian Lasi, tepatnya di Anak Ladan Jorong Lasi Mudo, bagi yang ingin melihat langsung cara pengolahan dan perlakuannya. Atau kontak kami Maswir, SPd., MSi. dengan nomor HP: 08126619183
Kegiatan penanam padi sebatang ini telah dilakukan oleh Syafri St Rajo Mudo anak nagari Lasi suku Koto.